Minggu, 13 September 2009

Bahasa Indonesia - Mana yang benar?

By Ivan Lanin

Pusat Bahasa Depdiknas ternyata memiliki satu rubrik menarik “Petunjuk Praktis” yang memuat artikel-artikel mengenai pedoman berbahasa Indonesia yang benar. Berikut rangkuman mengenai mana pilihan kata yang benar menurut rubrik tersebut.

malpraktik atau malapraktik;
yang benar adalah malapraktik, dari bentuk mala- yang berasal dari bahasa Jawa Kuna yang bermakna “noda, cacat, membawa rugi, celaka, sengsara”. Bentuk mala- merupakan terjemahan dari prefiks mal- dalam bahasa Inggris.

sukarelawan atau relawan;
yang benar adalah sukarelawan, karena akhiran -wan tidak pernah melekat pada verba, melainkan selalu pada nomina. Imbuhan -wan berasal dari bahasa Sanskerta yang bisa berarti “orang yang memiliki”, “orang yang ahli pada bidang”, atau “orang yang berprofesi”.

jadwal atau jadual;
yang benar adalah jadwal, karena berasal dari kata bahasa Arab yang dituliskan dengan “wa” pada abjad bahasa tersebut. Kaidah yang sama berlaku pada kata lain yang diserap dari bahasa Arab seperti takwa.

saptapesona atau sapta pesona;
yang benar adalah saptapesona, karena serapan kata bilangan dari bahasa Sanskerta merupakan unsur terikat yang penulisannya dituliskan serangkai dengan unsur yang menyertainya. Contoh lain kata bilangan serapan dari bahasa Sansekerta adalah eka, dwi, catur, panca, dan dasa yang semuanya juga harus ditulis serangkai dengan unsur yang menyertainya. Beberapa unsur serapan lain dari bahasa Sanskerta seperti adi-, manca-, swa-, dan nara- juga harus ditulis serangkai.

rawat inap atau rawat nginap;
yang benar adalah rawat inap, karena nginap bukan bentuk dasar (inap) ataupun bentuk berimbuhan lengkap (menginap). Gabungan kata lazimnya menggunakan bentuk yang paling ringkas yaitu kata dasar dan boleh menggunakan kata berimbuhan jika bentuk dasar tidak menggambarkan gagasan yang tepat dari istilah tersebut.

aktivitas atau aktifitas;
yang benar adalah aktivitas, karena merupakan penyerapan langsung dari bahasa Inggris activity. Kata dalam bahasa Inggris bisa diserap dalam bentuk dasar maupun berimbuhan. Jika dalam bentuk berimbuhan, penyerapan dilakukan tidak terpisah dengan kata dasarnya. Jadi active diserap menjadi aktif, sedangkan activity diserap menjadi aktivitas.

standardisasi atau standarisasi;
yang benar adalah standardisasi, karena alasan yang sama dengan aktivitas di atas.


mengkritisi atau mengkritik;
yang benar adalah mengkritik, karena berasal dari gabungan meng- dan kritik (nomina) yang berarti “melakukan kritik”. Kata kritisi sendiri adalah bentuk jamak dari kritikus yang berarti “orang yang melakukan kritik”.

debit atau debet;
yang benar adalah debit, karena diserap langsung dari bahasa Inggris debit. Debit sendiri merupakan suatu polisemi – kata yang maknanya lebih dari satu – karena dapat berarti catatan pada pos pembukuan yg menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban (istilah akuntansi) atau jumlah air yang dipindahkan dalam suatu satuan waktu tertentu pada titik tertentu di suatu saluran yang menyalurkan air.

menyolok atau mencolok;
yang benar adalah mencolok, karena berasal dari kata dasar colok sedangkan fonem c pada awal kata dasar tidak meluluh jika diberi awalan me-.

pemirsa atau pirsawan;
yang benar adalah pemirsa, berasal dari kata pirsa (verba) sedangkan imbuhan -wan tidak lazim digabungkan dengan verba, melainkan biasanya dengan nomina atau adjektiva. Kata pirsa sendiri berarti “tahu, melihat”.

elit atau elite;
yang benar adalah elite, karena berasal dari bahasa Latin eligere yang berarti “memilih” dan dalam bahasa Latin, huruf e pada akhir kata harusnya diucapkan. Kaidah ini mirip dengan bonafide dan faksimile.

Jika mengamati penjelasan dari artikel-artikel tersebut, salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam menilai kata mana yang benar adalah cari dulu asal-usul kata tersebut dan ikuti pola penyerapan istilah bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar